Sobat Farkryzer Bulan Ramadan akan segera berakhir, apa kalian pernah berpikiran bahwa ada stasiun televisi yang menayangkan beberapa tayangan yang tentunya mengganggu di bulan Ramadan ini, jika iya silahkan baca 5 tayangan yang banyak di adukan warga saat Ramadan yang mungkin masalahnya sama dengan kalian.
Berikut 5 Tayangan yang Banyak di adukan warga saat Ramadan yang berhasil saya kutip dari Tempo Interaktif :
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Dadang Rahmat Hidayat mengungkapkan setidaknya ada lima tayangan yang selama Ramadan paling banyak diadukan masyarakat. Meski begitu, KPI mencatat ada total 107 keluhan datang lewat surat, e-mail, hingga pesan pendek.
Peringkat kelima ditempati iklan oli Top 1 Action Matic. Iklan ini dinilai menampilkan gambar perempuan yang tidak layak tayang. Aksi perempuan dalam iklan juga dianggap tidak berhubungan dengan produk Top 1 sendiri.
Keempat, Pemilihan Dai Cilik (Pildacil). Menurut Nina, masyarakat menyayangkan jam tayang Pildacil yang melewati waktu salat. "Jam tayang Pildacil saat salat tarawih," ujar dia. "Make-up pengisi acaranya juga kan enggak boleh rusak. Karena itu, hampir bisa dipastikan mereka tidak ibadah," katanya lagi.
Ketiga adalah acara Sahur Semua Sahuuur. Program siaran RCTI ini dipandang menampilkan lawakan yang tidak pantas. Misalnya, olok-olok Komeng kepada kondisi fisik Ucok Baba yang mungil. Asrarur menanggapi, "Tentang aspek hujatan, makian, pendirian MUI sudah jelas (melarang)."
Kedua adalah tayangan Saatnya Kita Sahur. Acara TransTV ini disebut KPI menyuguhkan lawakan yang merendahkan. Hal itu, kata Nina, terlihat dari ejekan Olga Syahputra kepada tokoh komedian lain di dalamnya, Minus, yang berasal dari Papua dan berwarna kulit gelap. "Kami apresiasi teman dari Papua ditampilkan di situ untuk keragaman. Tapi tidak untuk menjadi bahan olokan," ucap Nina.
Pertama, masyarakat paling sering mengadukan adanya tayangan azan magrib yang menampilkan iklan. "Iklan sambil azan membingungkan," kata Dadang, Senin, 22 Agustus 2011. Ditambahkan Nina Armando, Wakil Ketua KPI, surat masyarakat menyatakan tayangan iklan saat azan mencampuradukan format isi siaran. Jadi, timbul ketidakpastian atas format isi siaran tersebut. Hal ini, kata Nina, juga tidak sesuai dengan panduan Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran KPI. Dalam panduan tersebut dinyatakan bahwa suatu siaran harus menunjukkan penghormatan terhadap nilai dan ajaran agama. Solusinya, "Kan bisa sebelum atau sesudah azan," ujar dia.
KPI telah memberi imbauan dan peringatan kepada sejumlah stasiun TV yang menayangkan iklan dalam azan. Stasiun TV yang dimaksud adalah TVOne, TransTV, SCTV, dan Global TV. "TVOne paling banyak diadukan," ujar Nina.
Namun kebanyakan mereka bergeming. TransTV, misalnya, tidak hirau terhadap peringatan itu. "Setelah peringatan tidak berubah," kata Nina. Sebaliknya, SCTV merespons peringatan KPI dengan menghilangkan iklan dalam azan.
Mengenai hal ini, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrarur Niam mengatakan butuh kajian lebih dalam. Sebab keberadaan iklan tidak terkait langsung dengan keabsahan pelaksanaan azan. Ia menganalogikan, "Buku keagamaan yang di belakangnya ada cover iklan. Ini perlu dikaji lagi."
Peringkat kelima ditempati iklan oli Top 1 Action Matic. Iklan ini dinilai menampilkan gambar perempuan yang tidak layak tayang. Aksi perempuan dalam iklan juga dianggap tidak berhubungan dengan produk Top 1 sendiri.
Keempat, Pemilihan Dai Cilik (Pildacil). Menurut Nina, masyarakat menyayangkan jam tayang Pildacil yang melewati waktu salat. "Jam tayang Pildacil saat salat tarawih," ujar dia. "Make-up pengisi acaranya juga kan enggak boleh rusak. Karena itu, hampir bisa dipastikan mereka tidak ibadah," katanya lagi.
Ketiga adalah acara Sahur Semua Sahuuur. Program siaran RCTI ini dipandang menampilkan lawakan yang tidak pantas. Misalnya, olok-olok Komeng kepada kondisi fisik Ucok Baba yang mungil. Asrarur menanggapi, "Tentang aspek hujatan, makian, pendirian MUI sudah jelas (melarang)."
Kedua adalah tayangan Saatnya Kita Sahur. Acara TransTV ini disebut KPI menyuguhkan lawakan yang merendahkan. Hal itu, kata Nina, terlihat dari ejekan Olga Syahputra kepada tokoh komedian lain di dalamnya, Minus, yang berasal dari Papua dan berwarna kulit gelap. "Kami apresiasi teman dari Papua ditampilkan di situ untuk keragaman. Tapi tidak untuk menjadi bahan olokan," ucap Nina.
Pertama, masyarakat paling sering mengadukan adanya tayangan azan magrib yang menampilkan iklan. "Iklan sambil azan membingungkan," kata Dadang, Senin, 22 Agustus 2011. Ditambahkan Nina Armando, Wakil Ketua KPI, surat masyarakat menyatakan tayangan iklan saat azan mencampuradukan format isi siaran. Jadi, timbul ketidakpastian atas format isi siaran tersebut. Hal ini, kata Nina, juga tidak sesuai dengan panduan Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran KPI. Dalam panduan tersebut dinyatakan bahwa suatu siaran harus menunjukkan penghormatan terhadap nilai dan ajaran agama. Solusinya, "Kan bisa sebelum atau sesudah azan," ujar dia.
KPI telah memberi imbauan dan peringatan kepada sejumlah stasiun TV yang menayangkan iklan dalam azan. Stasiun TV yang dimaksud adalah TVOne, TransTV, SCTV, dan Global TV. "TVOne paling banyak diadukan," ujar Nina.
Namun kebanyakan mereka bergeming. TransTV, misalnya, tidak hirau terhadap peringatan itu. "Setelah peringatan tidak berubah," kata Nina. Sebaliknya, SCTV merespons peringatan KPI dengan menghilangkan iklan dalam azan.
Mengenai hal ini, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrarur Niam mengatakan butuh kajian lebih dalam. Sebab keberadaan iklan tidak terkait langsung dengan keabsahan pelaksanaan azan. Ia menganalogikan, "Buku keagamaan yang di belakangnya ada cover iklan. Ini perlu dikaji lagi."
Bagaimana menurut kalian apa tayangan tersebut benar-benar mengganggu ?
Farkryzer
hmmmmm emang susah dibilagin gimna juga,,apalagi klo urusannya FULUS ckkkk tetep aja ngeyel walapun udah ada warning
BalasHapus@Green KLOPERER: yupz, masalah duit di utamakan
BalasHapus